Minggu, 04 November 2012

Sistem Pakar untuk mendiagnosa Kepribadian Antisosial


Kali ini saya akan membahas tentang Sistem Pakar untuk mendiagnosa penyakit tertentu. Pada tugas minggu ini saya mengambil tema Anti Social atau Psikopat dan Sociopat. Apa itu kepribadian Anti Social? Penggunaan istilah psikopat dan sosiopat yang sering kita dengar digunakan untuk menunjukkan tipe orang yang kini termasuk dalam kepribadian antisosial. Sejumlah klinisi terus menggunakan istilah ini bergantian dengan kepribadian antisosial. Akar dari kata psikopat berfokus pada gagasan bahwa ada sesuatu yang tidak benar (patologis) pada fungsi psikologis individu. Sedangkan akar dari kata sosiopati berpusat pada deviasi (penyimpangan) sosial orang tersebut.

Sebelum membahas secara menyeluruh tentang kepribadian, saya akan menjelaskan pengertian dari sistem pakar terlebih dahulu. Sistem pakar (expert system) adalah system yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke computer yang dirancang untuk menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar. Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar mencari informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para ahli bidangnya. Sistem pakar ini juga dapat membantu aktivitas para pakar sebagai asisten yang mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan.
Pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah. Beberapa ativitas pemecahan yang dimaksud seperti pembuatan keputusan (decision making), pemanduan pengetahuan (knowledge fusing), pembuatan desain (designing), perencanaan (planning), prakiraan (forescating), pengaturan (regulating), pengendalian (controlling), diagnosa (diagnosing), perumusan (prescribing), penjelasan (explaining), pemberian nasihat (advising) dan pelatihan (tutoring) (Kusrini, 2006).

1.      Sejarah Sistem Pakar
Sistem pakar mulai dikembangkan pada pertengahan tahun 1960-an oleh Artificial Intelligence Corporation. Periode penelitian kecerdasan buatan ini didominasi oleh suatu keyakinan bahwa nalar yang digabung dengan komputer canggih akan prestasi pakar atau bahkan manusia super. Suatu usaha ke arah ini adalah General Purpose Problem Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Allen Newell, John Cliff Shaw, dan Herbert Alexander Simon. GPS merupakan sebuah percobaan untuk menciptakan mesin yang cerdas.
Sistem pakar untuk melakukan diagnosa kesehatan telah dikembangkan sejak pertengahan tahun 1970 yang untuk pertama kali dibuat oleh Bruce Buchanan dan Edward Shortliffe di Standford University diberi nama MYCIN. MYCIN merupakan program interaktif yang melakukan diagnosa penyakit meningitis dan infeksi bacremia serta memberikan rekomendasi terapi antimikrobia. MYCIN mampu memberikan penjelasan atas penalarannya secara detail. Dalam uji coba, program ini mampu menunjukkan kemampuan seperti seorang spesialis.

2.      Ciri-Ciri Sistem Pakar
Adapun ciri-ciri sistem pakar seperti:
1. Mudah dimodifikasi, yaitu dengan menambah atau menghapus suatu pengetahuan dari basis pengetahuannya.
2.         Memiliki kemampuan untuk beradaptasi.
3.         Terbatas pada bidang spesifik.
4.         Output tergantung dialog dengan pengguna (user).
5.         Knowledge base dan inferensi terpisah.

3. Penjelasan Antisosial
Orang dengan gangguan kepribadian antisosial (antisocial personality disorder) secara persisten melakukan pelanggaran terhadap hak-hak orang lain dan sering melanggar hokum. Mereka mengabikan norma dan konvensi sosial, impulsiv, serta gagal dalam membina hubungan interpersonal dan pekerjaan. Meski demikian mereka sering menunujukkan kharisma dalam penampilan luar mereka dan paling tidak memiliki intelegensi rata-rata (Cleckley, 1976).
Ciri yang paling menonjol dari mereka adalah tingkat kecemasan yang rendah ketika berhadapan dengan situasi yang mengancam dan kurangnya rasa bersalah dan menyesal atas kesalahan yang telah mereka lakukan. Hukuman biasanya hanya member sedikit dampak, bila ada, dalam perilaku mereka. Meski orang tua atau orang lain menghukum mereka untuk kesalahan yang mereka lakukan, mereka tetap menjalani kehidupan yang tidak bertanggung jawab dan impulsive. Laki-laki cenderung menerima diagnosis kepribadian antisosial daripada perempuan (Robins, Locke, & Reiger, 1991). Tingkat pravelensi untuk dalam sampel komunitas berkisar antara 3% sampai 6% pada laki-laki dan sekitar 1% untuk perempuan. Untuk mendiagnosis perilaku antisosial orang itu paling tidak harus berumur 18 tahun.

4. Perilaku Antisosial dan Kriminalitas
Kita sering cenderung berpikir bahwa perilaku antisosial sinonim dengan perilaku kriminal. Meski ada hubungan kuat antara keduanya, tidak semua kriminalis menunjukkan tanda-tanda psikopati dan tidak semua orang dengan kepribadian psikopati menjadi kriminalis (Lilienfeld & Andrews, 1996).
Para peneliti mulai memandang bahwa kepribadian psikopat terdiri dari dua dimensi yang agak terpisah. Dimensi itu antara lain :
1. Dimensi kepribadian
Dimensi ini terdiri dari trait-trait seperti kharisma yang tampak dari luar saja, seperti mementingkan diri sendiri, kurang empati, keji dan tidak aja penyesalan meski telah memanfaatkan orang lain, serta tidak menghargai perasaan dan kesejahteraan orang lain. Tipe kepribadian psikopati ini dikenakan pada orang lain yang memiliki trait psikopati namun tidak menjadi pelanggar hukum.
2. Dimensi perilaku
Dimensi ini ditandai dengan gaya hidup yang tidak stabil dan antisosial, termasuk sering berhadapan dengan masalah hokum, riwayat pekerjaan yang minim, dan hubungan yang tidak stabil (Brown & Forth, 1997; Cooke & Michie, 1997).
Kedua dimensi ini tidak sepenuhnya terpisah; banyak individu psikopati menunujukkan bukti memiliki kedua macam trait itu.
5. Ciri-ciri Diagnostik dari Gangguan Kepribadian Antisosial
a. Paling tidak berusia 18 tahun
b. Ada bukti gangguan perilaku sebelum usia 15 tahun, ditunjukkan dengan perilaku seperti membolos, kabur, memulai perkelahian fisik, menggunakan senjata, memaksa seseorang untuk melakukan aktivitas seksual, kekejaman fisik pada orang maupun binatang, merusak atau membakar bangunan secara sengaja, berbohong, mencuri, atau merampok.
c. Sejak usia 15 tahun menunjukkan kepribadian yang kurang kepedulian yang kurang dan pelanggaran terhadap hak-hak orang lain, yang ditunjukkan oleh perilaku sebagai berikut:
1. Kurang patuh terhadap norma sosial dan pereturan hukum, ditunjukkan dengan perilaku melanggar hukum yang dapat maupun tidak dapat mengakibatkan penahanan, seperti merusak bangunan, terlibat dalam pekerjaan yang bertentangan dengan hokum, mencuri, atau menganiaya orang lain.
2. Agresif dan sangat mudah tersinggung saat berhubungan dengan orang lain, ditunjukkan dengan terlibat dalam perkelahian fisik dan menyerang orang lain secara berulang, mungkin penganiayaan terhadap pasangan atau anak-anak.
3. Secara konsisten tidak bertanggung jawab, ditunjukkan dengan kegagalan mempertahankan pekerjaan karena ketidakhadiran berulang kali, keterlambatan, mengabaikan kesempatan kerja atau memperpanjang periode pengangguran meski ada kesempatan kerja; dan/atau kegagalan untuk mematuhi tanggung jawab keuangan seperti gagal membiayai anak atau membayar hutang; dan/atau kurang dapat membina hubungan monogami.
4. Gagal membuat perencanaan masa depan atau impulsivitas, seperti ditunjukkan oleh perilaku berjalan-jalan tanpa pekerjaan tanpa tujuan yang jelas.
5. Tidak menghormati kebenaran, ditunjukkan dengan berulang kali berbohong, memperdaya, atau menggunakan orang lain untuk mencapai tujuan pribadi atau kesenangan.
6. Tidak menghargai keselamatan diri sendiri dan keselamatan orang lain, ditunjukkan dengan berkendara sambil mabuk atau berulang kali ngebut.
7.  Kurang penyesalan atas kesalahan yang dibuat, ditunjukkan dengan ketidakpedulian akan kesulitan yang ditimbulkan pada orang lain, dan/atau membuat alasan untuk alasan tersebut.
Ciri yang paling menonjol dari mereka adalah tingkat kecemasan yang rendah ketika berhadapan dengan situasi yang mengancam dan kurangnya rasa bersalah dan menyesal atas kesalahan yang telah mereka lakukan. Hukuman biasanya hanya member sedikit dampak, bila ada, dalam perilaku mereka. Meski orang tua atau orang lain menghukum mereka untuk kesalahan yang mereka lakukan, mereka tetap menjalani kehidupan yang tidak bertanggung jawab dan impulsive. Laki-laki cenderung menerima diagnosis kepribadian antisosial daripada perempuan (Robins, Locke, & Reiger, 1991). Tingkat pravelensi untuk dalam sampel komunitas berkisar antara 3% sampai 6% pada laki-laki dan sekitar 1% untuk perempuan. Untuk mendiagnosis perilaku antisosial orang itu paling tidak harus berumur 18 tahun.

6. Kriteria gangguan kepribadian Antisosial dalam DSM-IV TR

Pola perpasiv dalam hal tidak menghargai hak orang lain sejak berusia 15 tahun dan sekurang-kurangnya 3 karakteristik antara 1 hingga 7 ditambah 8 hingga 10 :
1.     berulang kali melanggar hukum
2.     menipu, berbohong
3.     impulsivitas
4.     mudah tersinggung dan agresif
5.     tidak memedulikan keselamatan diri sendiri dan orang lain
6.     tidak bertanggung jawab seperti terlihat dalam riwayat pekerjaan yang tidak reliabel atau tidak memenuhi tanggung jawab keuangan’
7.     kurang memiliki rasa penyesalan
8.     berusia minimal 18 tahun
9.     terdapat bukti mengenai gangguan tingkah laku sebelum berusia 15 tahun
10.  perilaku antisosial yang tidak terjadi secara eksklusif dalam episode skizofrenia atau mania

Diagnosis DSM tidak hanya mencakup pola-pola tertentu perilaku antisosial, namun juga pola-pola yang berawal pada masa kanak-kanak. Lebih dari 60% anak-anak yang mengalami gangguan tingkah laku di kemudian hari menjadi gangguan kepribadian antisosial. Diperkirakan sekitar 3% laki-laki dewasa dan 1% perempuan di Amerika memiliki kepribadian antisosial. Angka kejadiannya jauh lebih tinggi di kalangan anak-anak muda daripada di kalangan orang-orang dengan status sosioekonomi rendah. Gangguan kepribadian antisosial komorbid dengan sejumlah diagnosis lain, terutama penyalahgunaan zat.

7. Terapi gangguan kepribadian
a. Teori Dialektikal : sebuah pendekatan yang mengombinasikan empati dan penerimaan yang terpusat pada klien dengan penyelesaian masalah kognitif behavioural dan pelatihan keterampilan social diperkenalkan oleh Marsha Linehan(1987). Pendekatan yang disebutnya terapi perilaku dialektikal memiliki tiga tujuan menyeluruh bagi para individu ambang.
- mengajari mereka untuk mengubah dan mengendalikan emosi-onalitas dan perilaku ekstrem mereka
- mengajari mereka untuk menoleransi perasaan tertekan
- membantu mereka memercayai pikiran dan emosi mereka sendiri.
8. Prognosis
Jika gangguan keperibadian anti sosial berkembang, perjalan penyakitnya tidak mengalami remisi, dan puncak perilaku antisosial biasanyaterjadi pada masa remaja akhir, prognosisnya adalah bervariasi. Beberapa laporan menyatakan bahwa gejala menurun saat pasien menjadi semakin bertambah umur. Banyak pasien memiliki gangguan somatisasi dan keluahan fisik multiple. gangguan depresif, gangguan penggunaan alkohol dan penyalahgunaan zat lainnya.

9. Terapi

A.    Psikoterapi.
Jika pasien gangguan kepribadian antisosial diimbolisasi (sebagai contoh, dimasukkan di dalam rumah sakit) mereka sering kali menjadi mampu menjalani psikoterapi. Jika pasien merasa bahwa mereka berada di antara teman teman sebayanya, tidak adanya motivasi mereka untuk berubah menghilang. Kemungkinan karena hal itulahkelompok yang menolong diri sendiri adalah lebih bergua dibandingkan dipenjara dalam menghilangkan gangguan.
Sebelum terapi dimulai, batas batas yang kuat adalah penting. Ahli terapi harus menemukan suatu cara untuk menghadapi perilaku merusak diri sendiri pada pasien dan untuk mengatasi rasa takut pasien gangguan kepribadian anti sosial terhadap keintiman , ahli terapi harus menggagalkan usaha pasien untuk melarikan diri dari perjumpaan orang lain. Dalam melakukan hal itu, ahli terapi mnghadapi tantangan memisahkan kendali dari hukumandan memisahkan pertolongan dan konfrontasi dari isolasi sosial dan ganti rugi
Penghalang utama dalam pemberian treatment pada individu dengan gangguan kepribadian disebabkan individu tersebut tidak terbuka bahkan kadang disertai permusuhan (marah) kepada terapis ketika pemberian terapi. Kadang juga disertai dengan penolakan atau berhenti total dalam masa pengobatan. Keberhasilan dari terapi sangat dipengaruhi oleh motivasi dan kepatuhan pasien dalam pemberian treatment yang memang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk penyembuhannya.
Psikodinamika. Pada pendekatan ini terapis akan membicarakan kondisi pasien dan beberapa hal mengenai isu-isu mengenai kesehatan mental secara profesional, Dalam psikoterapi diharapkan pasien dapat menangani pelbagai permasalahan yang dihadapi pasien, belajar hidup secara sehat, dan bagaimana bereaksi secara tepat terhadap pelbagai problem dalam kehidupan sosial. Metode pelaksanaan dapat dilakukan secara individu, kelompok atau keluarga
Cognitive-behavior therapy (CBT). Bentuk terapi dalam CBT melibatkan pelatihan ulang terhadap pemikiran dan cara pandang terhadap permasalahan-permasalahan yang muncul, termasuk di dalamanya kontrol terhadap muatan-muatan emosi dan perilaku.

Dialectical behavior therapy. Dialectical behavior therapy merupakan salah satu type dari CBT berfokus pada coping skill, dalam terapi ini individu belajar mengontrol perilaku dan emosi dengan teknik kesadaran penuh, pasien dibantu untuk mengenal pelbagai muatan emosinya tanpa perlu bereaksi (mengontrol perilakunya) Terapi ini efektif untuk penyembuhan gangguan kepribadian ambang.8

B.    Farmakoterapi.
 Farmakoterapi digunakan untuk menghadapi gejala yang diperkirakan akan timbul-seperti kecemasan, penyerangan dan depresi, tetapi, karena paseien sering sekali merupakan penyalahgunaan zat, obat harus digunakan secara bijaksana. Jika pasien menunjukkan bukti bukti adanya gagguan defisit-atensi hiperaktivitas, psikostimulan seperti methylphenidate(ritalin), mungkin digunakan. Harus dilakukan usaha untuk mengubah metabolisme katekolamin dengan obat obatan dan untuk mengendalikan prilaku impuls dengan obat antiepileptik1.
Antidepressants. Doktor menganjurkan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), seperti fluoxetine (Prozac, Sarafem), sertraline (Zoloft), citalopram (Celexa), paroxetine (Paxil), nefazodone, dan escitalopram (Lexapro), atau jenis antidepressant lainnya venlafaxine (Effexor) untuk gangguan kepribadian yang disertai dengan kecemasan dan depresi.

Monoamine oxidase inhibitors (MAOIs). Jenis phenelzine (Nardil) dan tranylcypromine (Parnate).
Anticonvulsants. Jenis obat ini untuk mengurangi tingkat agresifitas dan perilaku impulsif. Jenis yang dianjurkan adalah carbamazepine (Carbatrol, Tegretol) atau asam valproik (Depakote). Selain itu juga topiramate (Topamax), jenis anticonvulsant ini dianggap lebih efektif dalam menangani permasalahan perilaku impuls yang tidak terkontrol.

Antipsychotics. Individu dengan gangguan kepribadian ambang dan schizotypal beresiko kehilangan dunia nyata, obat antipsychotic seperti risperidone (Risperdal) dan olanzapine (Zyprexa) dapat membantu menghentikan pikiran-pikiran yang menyimpang. Untuk gangguan perilaku kadang juga diberikan haloperidol (Haldol)

Obat-obat ini haruslah dibawah kontrol dokter secara ketat, pemakaian berlebihan akan memberikan beberapa efek samping seperti;
- Sedasi dan inhibisi psikomotorik
- Gangguan otonom (hipotensi, hidung tersumbat, gangguan irama jantung)
- Gangguan ekstrapiramidal (tremor, sindrom parkinson, akatisia)
- Gangguan endoktrin
- Tardive dyskinesia
- Sindrom neuroleptik maligna

Mood stabilizers. Jenis lithium (Eskalith, Lithobid). Obat ini memberikan ketenangan bila terjadi perubahan mood pada penderita gangguan kepribadian. Jenis-jenis medikasi lainnya yang mungkin diberikan oleh dokter adalah alprazolam (Xanax) dan clonazepam (Klonopin)

11.  Sistem pakar untuk mendiagnosa gangguan kepribadian Antisosial.
Sistem pakar untuk mendiagnosa gangguan kepribadaian Antisosial adalah, dengan diadakannya website yang menyediakan pelayanan secara online, yaitu dengan mendaftarkan diri terlebih dahulu serta mengisi beberapa item untuk mendiagnosa gangguan tipe kepribadian setelah itu baru diberlakukan konsultasi dengan psikolog atau psikiater jika sudah memenuhi janji dan prosedur yang tersedia.




 Sumber :
gloff, JR, antisocial_personality_disorder.2010.
http://www.nml.nih.gov/medlineplus Tanggal akses 4 November 2012.



David Bienenfeld, MD, antisocial_personality_disorder http://emedicine.medscape.com, tanggal akses 4 November 2012

NN. Gangguan Kepribadian anti social. 15 mei 2009. http// benderahitam wordpress.com, tanggal akses 4 November 2012

NN. Apa penyebab gangguan kepribadian social. http://belajarpsikologi.com tanggal akses 4 November 2012

Psikologi abnormal, edisi ke 9.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar